Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Veo 3 dan Era Baru AI-Generated Content: Inovasi atau Bahaya Teknologi?

Veo 3 dari Google cetak sejarah dengan AI-generated content. Tapi akankah jadi bencana digital berikutnya?
Google Veo 3
WARTA PUSAKA - AI terus melaju tanpa henti. Veo 3, ciptaan terbaru dari Google, telah mengubah wajah industri konten. Dengan kemampuan membuat video realistis hanya dari teks, ia dinobatkan sebagai puncak inovasi AI video generator.

Tak butuh kru produksi, tak perlu kamera. Cukup ketik narasi, dan Voila! Video sinematik pun lahir. Viral AI videos hasil Veo 3 kini menjamur di media sosial. Tapi di balik gemerlap itu, ada sisi gelap yang mengintai.

Para pengamat teknologi memperingatkan soal efek domino dari AI-generated content yang terlalu mudah dibuat. Misinformation bisa menyusup tanpa terdeteksi. Bahkan, konten yang seolah lucu dan viral bisa jadi bagian dari arus "social media slop"—konten asal jadi yang menumpuk di feed kita.

Google memang berusaha menahan laju risiko ini. Tapi seperti yang ditulis Harvard Business Review, terkadang kita perlu mundur sejenak. Bukan karena takut teknologi, tapi karena ingin menggunakannya dengan bijak.

Veo 3 adalah tonggak sejarah. Namun sejarah juga mencatat: tiap inovasi besar selalu diiringi pertanyaan besar. Kali ini, pertanyaannya adalah: ke mana kita akan membawa Veo 3?***