Veo 3 Google dan Ledakan Konten AI di YouTube: Kreativitas atau Krisis Etika?
![]() |
Veo 3 Google |
Namun kemudahan ini memunculkan dilema. Banyak video yang beredar sulit dibedakan dengan rekaman nyata. Akibatnya, misinformation pun meluas. Ditambah lagi, banyak kreator yang hanya mengejar jumlah tayangan dengan membuat smooth-brain YouTube content—konten dangkal tanpa nilai informasi.
Pengamat media menyebut ini sebagai era "social media slop"—tumpukan konten cepat saji yang memanjakan algoritma, bukan otak manusia. Veo 3 memang revolusioner, tapi tanpa etika digital, ia bisa jadi alat penyebar kebingungan massal.
Di tengah banjir konten ini, kita perlu jeda. Seperti konsep sabbatical yang dianjurkan dalam artikel Harvard Business Review, mungkin sudah saatnya pengguna media digital juga mengambil waktu sejenak. Bukan berhenti berkarya, tapi untuk kembali menata arah.
Veo 3 bukan musuh. Ia hanya alat. Pertanyaannya, kita mau menggunakannya untuk apa?***