Kutipan Palsu Akibat AI, Dua Pengacara Terancam Disanksi! Hakim Inggris Angkat Suara
![]() |
Pengacara & Kutipan Palsu AI |
Dalam salah satu kasus, seorang pengacara yang menangani gugatan terhadap dua bank besar diketahui menyampaikan dokumen hukum dengan 45 referensi, namun 18 di antaranya adalah kasus yang tidak pernah ada. Sementara kutipan lainnya tidak sesuai dengan isi sumber asli atau bahkan tidak relevan dengan pokok perkara.
Pada kasus lain, pengacara yang membela seorang klien terkait penggusuran di London menggunakan lima kutipan hukum yang juga diduga fiktif. Meskipun pengacara itu menyangkal menggunakan AI secara langsung, ia mengakui kemungkinan besar kutipan berasal dari ringkasan AI di Google atau Safari.
Hakim Sharp menyatakan bahwa pengadilan tidak akan memproses kasus tersebut sebagai penghinaan pengadilan untuk saat ini, namun hal itu tidak bisa dijadikan preseden. Ia menekankan bahwa pengacara yang tidak memenuhi standar profesional dapat menghadapi konsekuensi serius, termasuk pelaporan ke polisi.
“Lebih banyak upaya perlu dilakukan untuk memastikan panduan dipatuhi dan pengacara menjalankan kewajibannya terhadap pengadilan,” jelas Sharp. Ia juga menyampaikan bahwa keputusan tersebut akan diteruskan ke lembaga pengatur profesi hukum untuk ditindaklanjuti.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi dunia hukum bahwa AI, meskipun bermanfaat, tidak bisa menggantikan peran manusia dalam verifikasi fakta dan tanggung jawab etika.***